Tokoh-tokoh Syi’ah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
gamisaljamilah.com
Minggu, 02 September 2012
tokoh-tokoh syiah
pokok-pokok ajaran syiah imamiyah
Pokok-pokok Ajaran Syi’ah Imamiyah
Pokok-pokok ajaran Syi’ah Imamiyah terdiri lima rukun, dan biasa disebut
Ushul ad-Din. Pokok-pokok ajaran Syi’ah Imamiyah tersebut, terdiri dari
prinsip tauhid (keesaan Allah), kenabian, ma’ad (kebangkitan jiwa dan tubuh pada hari kiamat), imamah (kepercayaan akan adanya Imamah yang merupakan hak Ahlul Bait), dan al-‘adl (keadilan).
Ajaran Syi’ah Imamiyah pertama, ketauhidan. Tauhid pada
prinsipnya adalah keesaan tuhan dalam sifat, perbuatan dan zat-Nya,
serta kewajiban mengesakan dalam beribadah kepada-Nya. Artinya bahwa
Tuhan adalah Esa baik esensi maupun eksistensinya. Keesaan Tuhan adalah
sesuatu yang mutlak. Ia bereksitensi dengan sendirinya. Tuhan adalah
qadim. Maksudnya Tuhan bereksitensi dengan sendirinya sebelum ada ruang
dan waktu. Mereka tidak menyetujui tentang pandangan yang mengatakan
bahwa sifat Allah banyak (berbilang), karena menurut mereka
keterbilangan sifat mengakibatkan keterbilangan zat. Dalam pandangan
Syi’ah Imamiyah, sifat-sifat Allah, seperti ilmu, kehendak, hidup, dan
lain-lain, kesemuanya adalah Zat-Nya, bukan sifat diluar Zat-Nya.
Misalnya Tuhan mengetahui tetapi bukan dengan sifatnya, melainkan
mengetahui dengan pengetahuan-Nya dan pengetahuan-Nya adalah Zat-Nya.
Atas prinsip tersebut, maka Syi’ah Imamiyah berpendapat bahwa Allah
tidak dapat dilihat pada hari kiamat, karena hal tersebut menunjukkan
bahwa Tuhan mempunyai jasad. Dalam masalah ketauhidan, Syi’ah Imamiyah
mempunyai kesamaan dengan ajaran Mu’tazilah.
Ajaran Syi’ah Imamiyah kedua, kenabian. Kelompok Syi’ah Imamiyah
berkeyakinan bahwa seluruh nabi yang disebutkan dalam al-Qur’an adalah
utusan-utusan Allah, dan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah nabi terakhir
dan penghulu seluruh nabi. Tidak ada lagi nabi setelahnya. Dia
terpelihara dari dosa dan kesalahan. Allah telah memperjalankannya di
waktu malam dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsha, kemudian dinaikkan
di Sidratul Muntahā. Kitab al-Qur’an diturunkan kepada Nabi saw.
sebagai mukjizat, serta pengajaran hukum yang membedakan antara halal
dan haram, yang tidak ada kekurangan dan penambahan maupun perubahan di
dalamnya. Barang siapa yang mengaku telah mendapat wahyu setelah
kenabian Muhammad saw., maka dia itu kafir dan harus dibunuh.
Ajaran Syi’ah Imamiyah ketiga, al-Ma’ad (hari kemudian). Syi’ah
Imamiyah meyakini bahwa Allah swt. akan membangkitkan semua makhluk dan
menghidupkannya kembali pada hari kiamat untuk dihizab dan diberi
pembalasan sesuai dengan amal perbuatannya. Kebangkitan manusia ini
adalah kebangkitan ruh dan jasad sekaligus. Mereka juga menyakini
tentang keterangan yang ada dalam al-Qur’an dan Sunnah tentang surga,
neraka, alam barzakh, shirāt, al-A’raf, al-kitab (catatan amal manusia).
Ajaran Syi’ah Imamiyah keempat, Imamah. Imamah dalam pandangan
Syi’ah Imamiyah merupakan jabatan dari Allah berdasarkan seleksi Ilahi,
seperti Allah memilih nabi-nabi-Nya. Allah memerintahkan kepada Nabi
saw. agar memberi petunjuk kepada manusia dan juga menegaskan nas
tentang pengangkatan ‘Ali bi Abi Thalib sebagai khalifah dan imam kaum
muslimin sepeninggal Nabi saw.
Ajaran Syi’ah Imamiyah kelima, al-Adl (keadilan). Dalam masalah
keadilan, Syi’ah Imamiyah juga memiliki persamaan dengan aliran
Muktazilah. Dalam pandangannya Syi’ah Imamiyah mengatakan bahwa setiap
muslim harus percaya bahwa Allah wajib melakukan yang baik dan yang
terbaik, sehingga Dia pasti memberi ganjaran bagi yang taat, dan memberi
hukuman bagi yang berbuat dosa. Syi’ah Imamiyah juga berpendapat bahwa
akal yang menetapkan baik dan buruknya sesuatu.
Masalah pelaku dosa besar, Syi’ah Imamiyah
mengatakan bahwa para pelaku dosa besar bukan berada dalam suatu
kedudukan antara mukmin dan kafir tetapi adalah muslim yang berdosa.
Tentang amar ma’ruf nahyi mungkar mereka menganggapnya sebagai kewajiban
agama atas dasar argumentasi syariat, bukan kewajiban tersebut atas
dasar argumentasi logika. Sedangkan mengenai masalah janji dan ancaman
mereka berpendapat bahwa Tuhan tidak harus melaksanakan
ancaman-ancamannya sehingga dapat saja Dia mengampuni orang yang
berdosa.
Sekte-sekte Syi’ah yang lain (Syi'ah Zaidiyah, Syi'ah Isma’iliyah, dan Syi'ah Gulat).
dan Ajaran-ajaran mereka seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
bahwa karena terjadi perbedaan pendapat di kalangan Syi’ah tentang
imamah, maka kemudian kelompok ini terbagi kepada beberapa sekte-sekte.
Yang paling dikenal dalam penbagian sekte-sekte ini adalah Syi’ah
Imamiyah yang telah dijelaskan sebelumnya. Sementara sekte-sekte yang
lain meliputi Zaidiyah, Ismailiyah, dan Gulat.
Referensi Makalah®
http://www.referensimakalah.com/2011/12/pokok-pokok-ajaran-syiah-imamiyah_1937.html,
Langganan:
Postingan (Atom)