gamisaljamilah.com

Kamis, 05 April 2018

Jurnal, Makalah bahasa Indonesia "APLIKASI BAHASA INDONESIA DI KALANGAN MASYARAKAT SECARA EFEKTIF


APLIKASI BAHASA INDONESIA DI KALANGAN MASYARAKAT SECARA EFEKTIF

Muhammad Ibnu Qosidil Haqqi
Bahasa dan Sastra Arab
Abstrak
Masalah penelitian ini yaitu pengenalan bahasa Indonesia dan keberadaan bahasa Indonesia di tengah masyarakat yang multingual serta penggunaan bahasa Indonesia yang baik dalam masyarakat. Masyarakat multingual adalah masyarakat yang memiliki banyak bahasa, maksudnya dalam menggunakan bahasa masyarakat tidak hanya menggunakan satu bahasa, melainkan dengan beberapa bahasa. Tujuan penelitiannya yaitu untuk mengetahui  status bahasa Indonesia bagi masyarakat bangsa Indonesia dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dalam masyarakat. Pendekatan penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian ini berupa deskriptif yang berupa paragraf dan kalimat. Hasil penelitian ini menjelaskan pengenalan bahasa Indonesia dengan menjelaskan status bahasa Indonesia dan keberadaan bahasa Indonesia di tengah masyarakat yang multingual serta penggunaan bahasa Indonesia yang baik dalam masyarakat. Status yang dimaksud seperti bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, sebagai bahasa nasional, sebagai bahasa Negara, sebagai pengantar dalam pendidikan. Keberadaan yang dimaksud seperti eksistensi bahasa Indonesia yang diposisikan sebagai bahasa kedua setelah bahasa daerah, karena banyaknya masyarakat yang menggunakan bahasa daerahnya sebagai alat komunikasi sehari-hari dari pada menggunakan bahasa Indonesia, mengingat Indonesia adalah Negara yang bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Setiap suku suatu daerah memiliki bahasa masing-masing. Penggunaan yang dimaksud adalah penggunaan bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi. seperti penggunaan bahasa Indonesia dalam pengantar pendidikan, pengantar  lembaga pemerintahan. Agar bahasa Indonesia menjadi bahasa yang efektif, penggunaan bahasa Indonesia harus digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi, sehingga norma-norma budaya bangsa Indonesia tetap lestari. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat budaya, sehingga tetap bisa menggunakan bahasa budayanya. Indonesia adalah Negara yang bersuku-suku, dan setiap suku memiliki bahasa yang berbeda, sehingga bahasa Indonesia sangat penting dalam hal ini. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan, bukan bahasa pemecah belah. Bahasa Indonesia menghilangkan perbedaan bahasa antar suku, sekalipun mereka memiliki bahasa masing-masing. Sebagai masyarakat bangsa Indonesia, wajib mengetahui bahasa Indonesia. Bukan sekedar status belaka, atau sebagai syarat belajar di sekolah atau kampus, tapi itulah bahasa Indonesia harus dijunjung tinggi sebagai lambang persatuan bangsa.

Kata Kunci: Kualitatif, efektif, eksistensi







Pendahuluan
Negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Setiap suku memunyai perbedaan daam bahasa dan kebudayaannya. Maka diperlukan alat yang mampu mempersatukan perbedaan yang ada. Salah satunya adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bangsa Indonesia. Dengan berbahasa Indonesia, perbedaan bahasa di antara masyarakat suku bangsa ini tidak terlihat. Walaupun mereka memiliki bahasa daerah mereka masing-masing.
Masih banyak dari kalangan masyarakat Indonesia yang belum mengenal bahasa Indnesia, lebih-lebih masyarakat pedalaman. Ada yang menganggap bahasa Indonesia itu asing, jarang terdengar di telinga mereka. Ada yang sering terdengar di telinga mereka, namun mereka belum paham maknanya. Ada pula yang memahami maknanya tapi tidak bisa mengucapkannya. Ada juga yang paham maknanya dan bisa mengucapkannya dalam berkomunikasi, tetapi belu mengtahui bahasa Indonesia yang efektif. Sehingga bahasa Indonesia sendiri terkadang masih ada perbedaan dalam pengucapannya di suatu daerah satu dengan daerah yang lainnya.
Bahasa Indonesia yang belum efektif masih sering kita jumpai di kalangan masyarakat awam. Tulisan-tulisan di pinggir jalan masih terdapat kesalahan. Misalnya penggunaan kata “di” yang seharusnya di tulis terpisah ketika menunjukkan suatu tempat, tetapi penulisannya masih disambung. Seperti “dilarang perkir disini”. Seharusnya kata “di” dan “Sini” ditulis terpisah, tetapi dalam penulisannya masih banyak yang disambung. Dan masih banyak lagi contoh-contoh penggunaan bahasa Indonesia yang belum efektif di sekitar kita.
Bahkan penggunaan bahasa Indonesia yang belum efektif masih sering kita temukan di kalangan pendidikan, padahal dalam pendidikan sendiri telah mempelajari bahasa Indonesia mulai Sekolah Dasar hingga Keperguruan Tinggi. Bahkan dari kalangan mahasiswa masih banyak yang belum cakap dalam  berbahasa Indonesia seraca efektif.  Bahkan dari karangan ilmiahpun masih terdapat beberapa kesalahan penggunaan bahasa Indonesia. Ini menunjukkan bahwa masih banyaknya kalangan Masyarakat yang belum mengaplikasikan bahasa Indonesia secara Efektif.
Sebenarnya pada dasarnya bahasa alay adalah bahasa Indonesia, namun banyak yang dirubah baik dari segi pengucapan dan tulisannya. Belum adanya peraturan yang khusus dalam penggunaan bahasa Indonesia, membuat bahasa alay semakin berkembang. Bahasa alay pada umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja sekelompoknya selama kurun tertentu. Hal ini dikarenakan, remaja memiliki bahasa tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi diri. Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. Masa remaja memiliki karakteristik antara lain petualangan, pengelompokan, dan kenakalan. Ciri ini tercermin juga dalam bahasa mereka. Keinginan untuk membuat kelompok eksklusif menyebabkan mereka menciptakan bahasa rahasia. Oleh karena itu, kita harus bisa mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi, Agar tidak tergeser oleh bahasa alay dan bahasa modern yang lain. Kita harus bisa membuat bahasa Indonesia menjadi lebih menarik dan mudah untuk dipelajari, agar para remaja ini lebih tertarik mempelajarinya.
Pengenalan Bahasa Indonesia Kepada masyarakat
Pengenalan bahasa Indonesia kepada masyarakat dapat dilakukan dalam berbagai cara. Misalnya dengan memberikan pengertian tentang bahasa indonesia kapada mayarakat umum, dengan mengadakan seminar pentingnya berbahasa Indonesia di kalangan mayarakat, atau pelatihan-pelatihan. Bisa juga pengenalan bahasa Indonesia kepada masyarakat melalui media masa. Dengan selalu menggunakan bahasa yang efektif. Sehinngga para netizen akan mengenal bahasa yang efektif. Bahkan ini tidak hanya mengenalkan kepada masyarakat Indonesia tetapi bisa sampai ke manca negara.
Sudah sama-sama kita ketahui bahwa bahasa Indonesia memiliki tiga buah status, yaitu sebagai bahasa nasional, sebagai bahasa persatuan, dan sebagai bahasa Negara. Status sebagai bahasa nasional disandang sejak munculnya gerakan kebangkitan nasional pada awal XX. Lalu, status sebagai bahasa persatuan disandang sejak 28 Oktober 1928, yaitu di ikrarkannya Sumpah Pemuda, yang menyatakan “menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia”. Kemudian status sebagai bahasa Negara disandang sejak dicantumkannya dalam Undang-Undang Dasar 1945.[1]
Sebagai bahasa nasional artinya, bahasa Indonesia adalah lambang kenasionalan bangsa dan Negara Indonesia, di samping dua lambang lainnya, yaitu Lagu Kabangsaan Indonesia Raya dan Bendera Merah Putih. Sebagai bahasa persatuan artinya, bahasa Indonesia adalah satu-satunya yang menjadi alat komunikasi vebal antarsuku atau antaretnis yang tersebar luas dari Sabang sampai Merauke. Kemudian sebagai bahasa Negara, atinya bahasa Indonesia adalah satu-satunya bahasa yang harus digunakan dalam menjalankan administrasi kenegaraan, atau kegiatan-kegiatan yang bersifat nasional Indonesia. Umpamanya, secara lisan dalam pidato-pidato kenegaraan, rapat-rapat kabinet dan parlemen, serta bahasa pengantar dalam pendidikan dan sabagainya. Secara tertulis harus digunakan dalam kitab undangan-undangan, surat-menyurat dinas, buku pelajaran dan laporan-laporan ilmiah.
Namun masih banyak dari kalangan masyarakat yang sudah mengenal bahasa Indonesia secara status bahasa, namun dalam penga plikasiannya  masih banyak yang salah kaprah dalam menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat  yang melum tahu tentang kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang efektif sesuai dengan KBBI. Sesuai dengan aturan-aturan bahasa yang telah ditentukan oleh Negara. Satu-satunya cara untuk memperkenal bahasa Indonesia tidak hanya dari segi status bahasa, namun juga kaidah-kaidahnya ialah dengan  mempelajari bahasa sejak usia dini.  Karena usia dini adalah usia yang tepat untuk menanamkan ilmu. Pengenalan bahasa Indonesia sejak usia dini dapat kita jumpai di lembaga pendidikan seperti TK, SD, SMP.
Dalam lembaga pendidikan, pengajaran bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan beberapa metode. Salah satu contoh dengan metode membaca. Membaca adalah suatu proses pengenalan, penafsiran, dan menilai gagasan-gagasan yang berkenaan dengan bobot mental atau kesadaran total sang pembaca. Ini merupakan suatu proses yang kompleks atau rumit yang tergantung  pada perkembangan bahasa pribadi, latar belakang pengalaman, kemampuan kognitif, dan sikap terhadap bacaan. Kemampuan membaca merupakan akibat dari penerapan factor-faktor tersebut sebagai sang pribadiberupaya mengenali dan menginterpretasi, dan menevaluasi gagasan-gagasan atau ide-ide dari bahan tulisan.[2]
Memahami bahasa Indonesia dengan metode membaca, dapat dilakukan dengan membaca buku-buku tentang kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang efektif. Dengan berlatar belakang warga Negara Indonesia tentu hal ini akan lebih dapat memahami kaidah-kaidah berbahasa Indonesia. Dengan membaca, pembaca diharapkan mempunyai keterampilan berpragmatik. Sehingga dapat mengaplikasikan bahasa Indonesia ini dalam  berkomunikasi.
Keberadaan Bahasa Indonesia di  Kalangan Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang (dalam jumlah yang banyaknya relatif), yang merasa sebangsa, seketurunan, sewilayah tempat tingal, atau yang mempunyai kepentingan social yang sama.[3] Keberadaan bahasa dalam lingkungan masyarakat sangat dipengaruhi dengan budaya, latar belakang sejarah. Masyarakat  Indonesia adalah masyarakat bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi bangsa Indonesia. Keberadaan bahasa Indonesia bagi masyarakat bangsa Indonesia sangatlah penting. Selain sebagai komunikasi, bahasa Indonesia juga sebagai lambang persatuan di antara suku-suku bangsa Indonesia yang setiap sukunuya memiliki bahasa masing-masing.
Masyarakat bangsa Indonesia adalah masyarakat yang bilingual atau multingual. Selain ada bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia, di Indonesia  juga terdapat bahasa-bahasa daerah. Orang Indonesia pada umumnya adalah bilingual, yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerahnya, dan kebanyakan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua dan menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pertama. Banyak juga yang multingual, karena selain mengusai bahasa Indonesia, mengusai bahasa daerahnya sendiri, menguasai pula bahasa daerah lain atau bahasa asing. Oleh karena itu banyak masyarakat Indonesia menjadi anggota masyarakat yang berbeda. Jika sesama orang Indonesia lain dia menggunakan bahasa Indonesia, maka ia menjadi anggota masyarakat bahasa Indonesia. Jika pada kesempatan lain, dia menggunakan bahasa daerah dengan orang sesame daerahnya, maka ia menajadi anggota masyarakat bahasa daerah. Memang ada pembagian fungsi antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bangsa Indonesia digunakan dalam tingkat nasional, sedangkan bahasa daerah digunakan pada tingkat kedaerahan.[4]
Dengan banyaknya bahasa-bahasa daerah, bahasa Indonesia memang jarang digunakan dalam bahasa sehari-hari. Masyarakat lebih sering menggunakan bahasa daerahnya dalam berkomunikasi. Ini sering kita jumpai diberbagai daerah, misalnya saja Jawa. Masyarakat jawa lebih sering menggunkan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini memang bahasa Indonesia diposisikan sebagai bahasa kedua setelah bahasa daerahnya.
Namun demikian, walaupun bahasa Indonesia di posisikan sebagai bahasa kedua. Masyarakat diharapkan mengatahui bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan gramatikal. Karena sabagai masyarakat bangsa Indonesia sungguh ironi jika tidak mengetahui gramatikal bahasa Indonesia yang benar. Namun hal ini memerlukan beberapa proses. Selain itu bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan, sehingga jika seseorang suatu daerah tidak bisa menngunakan bahasa Indonesia, maka hal ini akan sulit mempersatukan masyarakat antar daerah. Misal, ketika orang jawa bertemu dengan orang batak, dan keduanya tidak bisa berbahasa Indonesia, maka hal ini akan sulit menjalin tali persatuan. Kerana dari kedua orang tersebut tidak terjalin kemunikasi yang efektif. Dengan kata lain, keberadaan bahasa Indonesia tetap harus dipertahankan.
Penggunaan Bahasa Indonesia
Adanya berbagai macam dialek dan ragam bahasa menimbulkan masalah, bagaimana kita harus menggunakan bahasa itu di dalam masyarakat. Mungkin anda akan menjawab, ikutilah kaidah-kaidah gramatikal, maka pasti bahasa yang anda gunakan sudah benar. Jawaban ini sungguh keliru, sebab dengan hanya mengetahui kaidah gramatikal saja, bahasa kita tidak dapat diterima di dalam masyarakat. Umpamanya dalam bahasa Indonesia, ada disebutkan bahwa kata ganti orang kedua dalam bahasa Indonesia adalah kamu atau engkau. Kenyataannya, secara social kedua kata ganti itu tidak dapat dipakai untuk menyapa orang kedua yang lebih tua atau yang dihormati. Kedua kata ganti itu, kamu dan engkau, hanya dapat digunakan untuk orang kedua yang sebaya, lebih muda, atau kedudukan social yang lebih rendah. Akibatnya kedua kata ganti itu jarang dipakai, meskipun dalam kaidah ada.[5]
Dalam menggunakan bahasa Indonesia, tentu kita harus memperhatikan factor-faktor siapa lawan atau mitra bicara kita, tentang atau topiknya apa, situasinya bagaimana , jalurnya apa (lisan atau tulisan), dan ragam bahasa yang digunakan yang mana. Sehinga bahasa Indonesia bisa digunakan secara tepat, dan diterima di dalam masyarakat. Penggunaan bahasa Indonesia sudah ditentukan. misalnya bahasa Indonesia digunakan sebagai pengantar  dalam pendidikan, sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan pembangunan, alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penutup
Pengenalan bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara, namum yang paling efektif adalah melalui jalur pendidikan. Selain memang bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa pengan dalam pendidikan, dalam pendidikan memang diajarkan secara kusus tentang kaidah-kaidah gramatikal bahasa Indonesia. Terlebih-lebih dalam pendidikan usia dini. Dimana usia dini lebih mudah dalam menerima suatu ilmu atau pengajaran.
Keberadaan bahasa Indonesia di masayarakat memang diposisikan sebagai bahasa kedua setelah bahasa daerhnya. Dikarenakan latar belakang bangsa kita terdiri dari baerbagai suku dari berbagai daerah. Dimana masing-masing memiliki bahasa daereh sendiri. Namun demikian keberadaan bahasa Indonesia sangat penting, yaitu sebagai bahasa persatuan antar suku-suku bangsa di Indonesia. Sehingga terjalin kemunikasi yang efektif. Dalam menggunakan bahasa Indonesia memang harus memperhatikan beberapa factor-faktor, seperti siapa lawan atau mitra bicara kita, tentang atau topiknya apa, situasinya bagaimana, jalurnya apa (lisan atau tulisan), dan ragam bahasa yang digunakan yang mana. Sehinga bahasa Indonesia bisa digunakan secara tepat, dan diterima di dalam masyarakat.






                                              
                                              








[1] Abdul Chaer, Ragam Bahasa Ilmiah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 1.
[2] Henry Guntur Tarigan, Metodologi Pengajaran Bahasa 2 (Bandung: ANGKASA, 1991), hlm. 42.
[3] Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm. 59.
[4] Ibid., hlm. 61.
[5] Ibid., hlm. 63.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar